Jumat, 17 April 2015

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK ANAK SD


Pendidikan karakter (Character Education) merupakan segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa menurut Lickena. Karakter memang sudah terbentuk saat individu tersebut lahir, karakter dasar yang dimiliki oleh seorang individu biasanya merupakan campuran gen dari orang tuanya. Walaupun demikian karakter masih bisa berubah-ubah sesuai dengan cara orang tua dan lingkungan yang individu tersebut tinggali. 



Perubahan karakter tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor dari dalam keluarga itu sendiri, faktor lingkungan meliputi teman sebaya, sekolah, dan masyarakatnya. Hal ini dapat merubah karakter anak sesuai dengan lingkungannya, seperti sebuah hadist mengatakan, jika kau berteman dengan penjual parfum maka kau akan kena wanginya, tapi jika berteman dengan pandai besi maka kau juga akan terkena asapnya. Hal itu bisa diibaratkan ketika kita mempunyai teman yang baik walapun kita tidak sebaik teman kita, kita sendiri akan mendapatkan hikmah dari berkumpul dengan orang shalih dan shalihah tersebut, tetapi sebaliknya jika kita berteman dengan orang yang nakal walaupun kita tidak melakukannya pasti kita akan terpengaruh juga oleh perilakunya.

Mendidik untuk bisa menerapkan dan menguatkan karakter seorang anak tidaklah mudah, tapi kita hanya butuh konsistensi dan komitmen agar setiap perjalanan kita untuk mencerdaskan putra-putri bangsa tidak lekas putus asa hanya karena masalah yang menghadang. Hal ini bisa dimulai dari lingkungan keluarga, seperti bangun pagi, sholat tepat waktu, sarapan, meminta ijin kepada orang tua sebelum berangkat sekolah, mengucapkan salam, makan dan minum menggunakan tangan kanan, makan dan minum dengan duduk, dan masih banyak lagi. 


Selain dirumah, kita bisa menerpakannya di sekolah. Di dalam pembelajaran, guru harus selain mengajar guru juga harus mampu untuk mendidik, mendidik siswa agar menjadi lebih baik dengan cara yang sama, memberi contoh kepada siswa-siswi kita untuk melakukan hal-hal yang baik, seperti apabila jajan sampah dibuang ditempat sampah, makan dan minum sambil duduk, makan tidak boleh sambil bicara, bila ada orang yang berbicara didengarkan jangan memotong pembicaraan. Dimulai dengan hal-hal kecil inilah siswa dapat melatih dirinya sendiri agar menjadi lebih baik.

Dengan adanya pendidikan karakter yang selalu dicontohkan, diajarkan, dan diterapkan oleh lingkungan yang ramah anak, diharapkan anak tumbuh menjadi seorang generasi bangsa sesuai dengan Pancasila. Karena hanya negara yang peduli akan perkembangan generasi penerusnyalah yang akan mampu bertahan dengan gerusan zaman, zaman akan semakin menurunkan nilai – nilai moral suatu negara tanpa karakter yang kuat sesuai dengan keimanan dan ketaqwaannya. Sekarang marilah kita komitmen dan konsisten dengan diri kita sendiri untuk memperbaikinya karena segala sesuatu akan baik jika kita meniatkannya untuk diri kita pribadi terlebih dahulu, dan mulailah memangkas karakter-karakter yang tidak sesuai dengan ajaran agama kita. Semangat untuk Indonesia yang lebih baik.


By : Niken Kumala Dewi

Sekolah Ramah Anak


Seperti apakah sekolah ramah anak itu? sekolah Ramah Anak (SRA) adalah sekolah yang berupaya agar anak bisa belajar dengan nyaman, senang, tentram, tidak terancam, menumbuhkan karakter dan mandiri. Sekolah ramah anak tidak hanya melibatkan peran orang tua dan masyarakat tetapi kepala sekolah, guru, anak didik itu sendiri.



Sekolah Ramah Anak dapat terwujud bila ada kerja sama yang sinergi antara keluarga, masyarakat dan pihak sekolah. Ruang lingkup keluarga dan masyarakat yang ideal, harmonis dan sehat dapat mendukung perkembangan anak.

Selain itu sekolah yang ideal harus memiliki infrastruktur dan sarana yang memadai, sebagai syarat standar pelayanan minimal. Misalnya, sekolah yang baik terletak tidak terlalu dekat dengan jalan raya, karena di samping bising, polusi udara juga berbahaya bagi anak-anak yang sedang bermain. Kalaupun terpaksa dekat dengan jalan raya usahakan untuk memiliki gerbang atau pagar serta sistem keamanan lainnya.






Ciri Sekolah Ramah Anak


Ditinjau dari berbagai aspek, Sekolah Ramah Anak memiliki ciri sebagai berikut:

· Sikap guru terhadap anak

Profil guru dapat dilihat dari cara mereka berhadapan dengan anak. Guru sebagai sahabat anak harus dapat menunjukkan perilaku adil terhadap semua anak tanpa memandang status sosial maupun keadaan fisik anak, baik anak normal maupun berkebutuhan khusus serta menghormati hak-hak anak. Kasih sayang terhadap semua anak, menerapkan norma-norma agama dan budaya yang berlaku.

· Metode Pembelajaran

Sekolah Ramah Anak lebih menekankan segala kegiatan berpusat pada anak. Guru berperan sebagai sahabat bagi anak yang membantu segala hambatan dan kesulitan yang dihadapi anak. Disamping itu guru juga berperan sebagai motivator dan fasilitator bagi anak, bukan semata–mata orang yang memegang otoritas penuh dalam kelas.

· Ruang lingkup kelas

Ruang kelas harus benar-benar mendukung gerak anak. Penggunaan bangku dan kursi harus sesuai ukuran dan kenyamanan anak. Begitu juga pemilihan warna cat sebisa mungkin sesuai warna anak, cerah dan menyenangkan sehingga dapat merasa senang berada di kelas, tidak lekas bosan. Anak-anak pun perlu dilibatkan dalam setiap hal yang berkaitan dengan penataan ruang, misalnya memasang hasil karya, majalah dinding dll. Hal yang tidak kalah penting adalah sanitasi higienis. Tersedianya sarana MCK juga sangat penting untuk melatih anak hidup bersih dan sehat.


Posting By: Lailla Septiana